JAKARTA - Ustadz Yusuf Mansur belakangan ini jadi sorotan publik lantaran videonya saat tengah mengamuk saat membahas investasi Paytren, viral di media sosial. Bahkan dia sempat menggebrak meja saat meluapkan emosinya.
Tak lama usai video itu jadi perbincangan hangat, Yusuf membagikan unggahan yang membahas tentang kesabaran hati. Bagaimana pentingnya mengontrol emosi diri.
BACA JUGA:
Bulan Puasa, 11 Pasangan Mesum Asyik Wikwik di Kamar Hotel
"Pelajaran penting buat saya, berusaha bersabar. Berusaha nyabarin diri. Tahunan. Tapi saat lelah, letih, harusnya jauhin hape dan sosmed. Sebab bisa jebol pertahanan tahunan nyabarin diri," tulis Yusuf Mansur, dikutip dari akun Instagramnya pada Sabtu (9/4/2022).
"Dengan jadi yang kecewa, marah-marah, sebel, ngamuk, ribut, ngeluh," lanjutnya.
BACA JUGA:
AHY Safari Ramadan, Pengurus Masjid: Umat Butuh Sosok seperti Umar bin Khattab
Selanjutnya, Yusuf berharap agar masyarakat bisa mengambil pelajaran dari kesalahannya dan bisa bersabar menghadapi sesuatu. Dia pun meminta sertaan doa dari para pengikutnya di Instagram.
"Semoga kawan-kawan semua tidak seperti saya. Menang melawan emosinya. Titip doa buat saya ya," tulis ayah Wirda Mansur ini.
Sebelumnya, beredar video Ustadz Yusuf Mansur marah-marah dan mengamuk di media sosial Twitter. Potongan video berdurasi 2.20 detik itu diunggah oleh akun @WagimmanDeep212_.
Diduga, video itu merupakan rapat virtual sang ustadz dengan internal Paytren. Yusuf Mansur tampak marah hingga memukul meja saat menegaskan dirinya mengembangkan berbagai cara untuk mengembangkan aplikasi pembayaran itu.
BACA JUGA:
Sadis! Gangster Bacok Warga saat Tunggu Sahur di Pos Ronda
"Bisa saya ngajak ngomong anda semua? saya butuh duit Rp1 triliun buat ngerjain Paytren, bisa? mau anda patungan? kalaupun anda mau dan saya terima duit anda, maka saya akan masih bermasalah hari ini," ujar Yusuf Mansur dalam video itu.
"Maka dari itulah saya ngamen, ngasong, demi siapa? demi siapa? demi anda semua. Paytren," lanjutnya.
BACA JUGA:
PDIP Minta 3 Menteri Ini Jangan Cepat Diganti, Siapa Saja?
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait
