Lintas Agama
Proses demokrasi itu tak hanya disaksikan guru dan seluruh siswa melainkan juga pihak lain diluar sekolah. Di antaranya Kupuku Indonesia dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi dan Yayasan Karmel Keuskupan Malang.
Ketiga lembaga itu tengah menggelar Kerja Sama Lintas Agama di Bidang Pendidikan, berupa program live in dan studi banding di SD Kanisius Kenalan, Magelang, selama 5 hari. Pada program live in dan studi banding ini melibatkan 28 perwakilan orang tua, kepala sekolah, guru dan siswa kelas 4-6 SD.
“Melalui Kupuku Indonesia, Yayasan Hati Suci memperluas jangkauan dampak secara nasional, dengan menjangkau ribuan sekolah, puluhan ribu orang tua dan ratusan ribu peserta didik. Semangat kami adalah mewujudkan kasih, harapan dan masa depan bagi banyak orang dengan dampak yang merata dan signifikan,” ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Hati Suci, Joseph Dharmabrata.
Selama program live in di SD Kanisius Kenalan, para perwakilan dua yayasan pendidikan itu mendapatkan pengalaman pembelajaran yang berorientasi pada sosial, ekonomi, dan budaya. Contohnya pada kegiatan Remen Peken (Suka ke Pasar), para siswa diberikan ruang untuk berjualan produk-produk hasil karya para siswa di pasar, para siswa mewawancarai pedagang di pasar untuk mengidentifikasi bahan dasar dari berbagai dagangan yang ada di pasar, dan secara paralel para siswa terasah rasa percaya diri dan belajar berkomunikasi di dalam komunitas pasar.
Yayasan Hati Suci bersama Kupuku Indonesia percaya, SDM unggul akan menjadi kunci bagi masa depan yang lebih berkelanjutan. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat diteruskan ke 621 sekolah di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi dan 59 sekolah di Yayasan Karmel Keuskupan Malang.
“Kami percaya bahwa dengan mengintegrasikan SDGs di dalam pembelajaran sejak dini adalah kunci dalam membangun masa depan yang lebih baik. Melalui kolaborasi yang terbangun di dalam Program Kerjasama Lintas Agama di Bidang Pendidikan ini, kami berupaya untuk membangun iklim dan ekosistem pendidikan yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk anak-anak belajar,” kata Acting CEO KUPUKU Indonesia, Satrio Anindito.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto