get app
inews
Aa Read Next : Senyum Bibit Waluyo di Halal Bihalal, Mantan Gubernur Jateng yang Sempat Dikalahkan Ganjar Pranowo

Mal 23Semarang Keajaiban Retail Oasis, Menumbuhkan Ekonomi dan Menjaga Pesisir

Kamis, 21 Desember 2023 | 21:38 WIB
header img
Mal 23Semarang Keajaiban Retail Oasis, Menumbuhkan Ekonomi dan Menjaga Pesisir (Foto: Taufik Budi)

Keberlanjutan Wilayah Pesisir

Pakar lingkungan hidup dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, menggarisbawahi pentingnya menjaga keberlanjutan wilayah pesisir sebagai potensi ekonomi dan lingkungan. Prof. Denny menyampaikan bahwa saat ini, wilayah pesisir menjadi daya tarik yang sangat signifikan.

"Wilayah pesisir biasanya menjadi tempat untuk berhealing, piknik, dan aktivitas rekreasi lainnya. Masyarakat kini melirik potensi ekonomi di wilayah pesisir, dan bisnis-bisnis mulai bermunculan karena sumber daya alam yang luar biasa," kata Prof. Denny.

Namun, Prof. Denny juga mengingatkan bahwa pengembangan pembangunan di wilayah pesisir harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan setempat. "Pembangunan di wilayah pesisir harus memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan setempat. Kita tidak bisa sembarangan mendirikan bangunan atau mal tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan," tambahnya.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Prof. Denny menyoroti tiga pilar penting yang harus dijalankan: pilar sosial, pilar ekonomi, dan pilar lingkungan. Dia juga menekankan perlunya memahami Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

"Kita tidak boleh melupakan wilayah pesisir secara alamiah. Wilayah pesisir memiliki kemampuan untuk pulih secara alamiah. Menjaga sempadan pantai minimal 100 meter dari garis pantai ke arah darat adalah langkah penting untuk menjaga lingkungan," paparnya.

“Jadi sempadan pantai itu tidak harus mangrove semuanya. Kita bisa melakukan rekayasa engineering misalnya dengan seperti yang ada di Pantai Kuta Bali, sempadan pantai itu hanya hamparan pasir laut saja. Coba kita bayangkan ada pusat bisnis ada pusat rekreasi, pusat-pusat perekonomian yang di situ bersentuhan langsung dengan kondisi lingkungan, itu akan semakin bagus ada hamparan pasir 100 meter. Maka bisa dibayangkan nilai jualnya itu akan semakin tinggi,” beber dia.

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut