SEMARANG – Usianya terbilang tak lagi muda. Dia juga telah menyandang sebutan boboo (nenek), oleh tiga cucu yang kerap digandeng ketika berjalan-jalan di gang depan rumahnya, perumahan P4A, Pudakpayung Kota Semarang Jawa Tengah.
Namanya adalah Ira Oei, yang dikerap disapa Cik Ira. Sekilas tak ada beda dengan penampilan emak-emak pada umumnya. Berbelanja, ngrumpi, hingga senam menjadi aktivitas rutin yang tak pernah ditinggalkan.
BACA JUGA: Stok Minyak Goreng Menumpuk di Pekalongan, Ini Penjelasan Polisi
Namun, gerakannya berubah sangat gesit ketika berhadapan dengan ular. Binatang melata itu beberapa kali membuat geger warga karena menjadi tamu tak diundang.
Seperti ketika menerima telepon dari tetangga di Jalan Renjana I, yang mengabarkan seekor ular terlihat di kamar mandi. Para penghuni ketakutan sehingga tak berani mendekat untuk mengusir apalagi menangkap.
“Awalnya saya yang mendapat informasi itu. Kebetulan di rumah saya tadi ada Cik Ira, maka langsung saya kasih tahu. Dia memang menjadi andalan warga sini jika ada ular,” kata Etik, Sabtu (19/3/2022).
“Responsnya sangat cepat. Dia segera menghubungi anaknya untuk menangkap ular itu. Kabarnya ular itu cukup besar dan panjang. Makanya dia butuh bantuan,” tambah dia.
BACA JUGA: Sebelum Dihabisi, Pelaku Ajak Bidan Cantik ke Hotel
Cik Ira dan anaknya bergegas menuju rumah warga yang kemasukan ular. Mereka tak sempat membawa peralatan karena sudah diminta segera tiba di lokasi.
“Cik Ira tanya-tanya ke pemilik rumah seperti apa ularya dan lokasi di mana. Disampaikan jika ular sembunyi di bawah mesin cuci. Langsung dia meminta bantuan orang di situ untuk mengangkat mesin cuci dan ularnya langsung merayap mau keluar rumah,” bebernya bersemangat.
Dengan sigap kakinya menginjak ekor ular dengan panjang lebih dari satu meter itu. Tubuh ular menggeliat liar dengan kepala yang berbalik seolah ingin membelit kaki Cik Ira. Dia pun meminta sapu kepada tuan rumah untuk menangkap ular.
“Saya pakai tongkat sapu itu untuk menekan bagian kepala ular. Termasuk meminta bantuan anak saya untuk memegang kepala ular. Binatang itu kalau sudah dipegang bagian kepalanya, akan mudah ditangkap,” terang Cik Ira.
BACA JUGA: Ungkap Pembunuhan Bidan Cantik, Dirreskrimum Polda Jateng Menangis
Setelah ditangkap, ular pemakan tikus tersebut dibuang ke kebun yang cukup jauh dari permukiman. Menurutnya, ular itu tidak memiliki bisa beracun.
“Warnanya abu-abu, besarnya enggak ada selengan orang dewasa, tapi cukup panjang. Sudah aman, sudah dibuang. Saya enggak tega kalau dimatikan,” pungkasnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto