get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung UMKM, GWS dan Pemkab Semarang Kolaborasi Percepat Koperasi Desa

Cemas Rajut Ditinggal Anak Muda, Ekkyta Tampilkan Wajah BTS dan Anime

Rabu, 30 April 2025 | 15:39 WIB
header img
Cemas Rajut Ditinggal Anak Muda, Ekkyta Tampilkan Wajah BTS dan Anime (Taufik Budi)

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Maraknya gempuran produk pabrikan dan budaya pop global, Indah Prihatiningsih (60), perempuan asal Pati yang kini menetap di Kampung Semawis Blok M No. 21, Kota Semarang, sukses mencuri perhatian anak-anak muda melalui produk rajut unik berteknik tapestri.

Dengan merek Ekkyta, Indah melahirkan tas, dompet, gantungan kunci, dan aksesori rajut lain bermotif tokoh-tokoh idola anak muda, seperti member BTS hingga karakter anime Jepang. Tak heran, booth miliknya selalu diserbu pengunjung muda di berbagai pameran UMKM.

Ketertarikannya pada karakter BTS bermula dari kegemarannya sendiri. Ia mengaku mulai menyukai drama Korea (drakor) termasuk grup asal Korea Selatan itu sejak anak dan menantunya sering memutar lagu-lagu mereka di rumah.

“Dulu terutama saat pandemi Covid-19, saya sering nonton drakor. Lama-lama saya juga suka, termasuk mendengarkan lagu-lagunya. Musiknya enak, penampilannya rapi. Terutama Jungkook, saya suka karakternya,” ucap Indah sambil tersenyum, di kediamannya, Jumat (18/4/2025).

Dari kegemaran itulah ia mulai mencoba merajut wajah para member BTS ke dalam produk tapestri buatannya. Grup BTS terdiri dari 7 orang pemuda yaitu RM (Kim Namjoon), Jin (Kim Seokjin), Suga (Min Yoongi), J-Hope (Jung Hoseok), Jimin (Park Jimin), V (Kim Taehyung), dan Jungkook (Jeon Jungkook).

Untuk tokoh tokoh BTS, Indah membuat melalui teknik Amigurumi, yakni merajut atau merenda boneka atau mainan kecil menggunakan teknik rajutan dengan satu jarum (biasanya single crochet). Istilah "amigurumi" berasal dari bahasa Jepang, yang berarti "rajutan yang dibungkus" atau "boneka yang dirajut". 

Dimulai sebagai eksperimen pribadi, ternyata hasilnya menarik perhatian teman-teman serta pengunjung pameran. Apalagi, ketika rajutan-rajutan kecil itu diunggah ke media akun Instagram miliknya @indah.hariawan.9, sebelum diberikan kepada anak menantunya.

“Awalnya saya buat hanya satu dua karakter. Ternyata banyak yang suka, terutama anak-anak muda. Apalagi setelah saya berikan kepada anak menantu saya. Dia sangat suka,” ujarnya seraya tertawa.

Ia menyebut, wajah personel BTS seperti Jungkook, V, dan Jimin menjadi motif favorit. Sementara dari dunia anime, karakter seperti Doraemon hingga Pikachu kerap dipesan sebagai rajutan mungil. Selain karakter populer, Indah juga menerima pesanan custom. Beberapa pelanggan memesan rajutan wajah hewan peliharaan, tokoh kartun tertentu, hingga inisial nama mereka.

Gantungan kunci anime ini tampil menonjol karena dibuat dengan teknik tapestri. Teknik ini tidak hanya menghadirkan bentuk dua dimensi yang rapi, tapi juga punya ketahanan lebih dibanding produk rajut biasa.

“Karakter-karakter itu saya buat dalam bentuk kecil. Jadi cocok dijadikan gantungan tas, kunci, bahkan hiasan dompet,” ujarnya.

Gaet Gen Z

Strategi Indah untuk menghadirkan wajah-wajah populer ini terbukti ampuh menarik pasar Gen Z. Dalam berbagai pameran yang diikutinya bersama Rumah BUMN BRI, booth Ekkyta tak pernah sepi dikunjungi anak muda.

“Banyak yang mampir karena penasaran. Mereka bilang unik, lucu, dan beda dari yang lain. Karena handmade, jadi kelihatan lebih eksklusif. Bahkan banyak anak-anak muda dari Jepang, Korea yang mampir, lihat-lihat, katanya unik, menarik,” ujar Indah bangga.

Beberapa pengunjung bahkan datang hanya untuk berfoto dengan hasil rajutannya, terutama karakter BTS. Tak jarang pula, mereka langsung membeli dalam jumlah banyak untuk dijadikan koleksi pribadi atau hadiah.

“Yang kecil-kecil gini paling cepat habis karena harganya juga lebih murah. Kadang itu digunakan sebagai bonus kalau misalkan ada pembeli yang membeli banyak atau pada nominal tertentu,” katanya.

Untuk pembuatan taspestri anime yang kecil-kecil, Indah bisa membuat sekira 20 biji setiap hari. Sementara yang berukuran besar dengan motif yang unik, pengerjaannya bisa memakan waktu beberapa hari. Indah menekankan, keunikan tapestri ada pada presisi dan ketelitian simpul benang.

“Tapestri itu harus sabar. Kita mainkan warna, jalur benang, dan kerapiannya. Bagian belakangnya juga harus bersih, walaupun enggak dilihat orang,” jelasnya.

Dengan teknik tapestri, hasil karakter terlihat lebih hidup. Hal ini disebabkan adanya perpaduan warna-warna benang yang cantik dan presisi, sehingga membentuk gradasi yang mendekati gambar asli tokoh tersebut.

“Kalau warnanya pas dan pola rajutannya tepat, wajah karakter bisa kelihatan hidup, ekspresif. Itulah yang bikin orang tertarik,” ujar Indah.

Proses ini tidak bisa dilakukan terburu-buru. Setiap produk butuh perhitungan warna dan benang yang tepat agar hasil akhirnya menyerupai gambar aslinya.

“Kalau warnanya meleset sedikit, wajahnya bisa kelihatan aneh. Karena itu saya pelototi betul tiap simpul,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Untuk menjaga kualitas, Indah tidak sembarangan merekrut pengrajin. Ia melatih langsung tujuh orang yang kini jadi mitra produksinya. Mereka bekerja dari rumah masing-masing dengan kontrol benang langsung dari Indah.

“Saya kasih benang dan pola. Jadi hasilnya seragam, baik dari warna maupun bentuknya,” jelasnya.

Ramah di Kantong

Harga produk tapestri Ekkyta pun bervariasi. Untuk gantungan kunci karakter anime sangat ramah di kantong pelajar dan mahasiswa yakni dibanderol mulai Rp10-25 ribu. Sementara Amigurumi dipatok harga mulai Rp50-200 ribu tergantung tingkat kerumitan dan ukuran.

“Amigurumi ini memang lebih mahal, karena harus lebih detail pembuatannya. Misalnya dari kaki, kelapa, tangan, itu memang seperi beneran. Terlihat lebih menarik, apalagi ditambah dengan warna-warni benangnya,” jelasnya.

Indah awalnya belajar rajut melalui kursus. Namun seiring waktu, ia mulai mengembangkan sendiri teknik tapestri yang kini jadi ciri khasnya. Tahun 2017 menjadi titik balik. Ia bergabung dengan Rumah BUMN BRI dan mulai dikenalkan dengan pelatihan bisnis dan pengembangan produk UMKM.

“Dulu saya hanya ibu rumah tangga biasa. Tapi lewat pelatihan dari BRI, saya mulai ikut pameran, mulai paham pasar, dan tahu bagaimana buat brand sendiri,” kenangnya.

Nama Ekkyta ia ambil dari nama anak keduanya. Tiga anak Indah kini sukses di bidangnya masing-masing, namun ia tetap memilih menekuni dunia rajut sebagai identitas dan bentuk ekspresi diri.

“Anak saya kerja di bank, IT, dan perusahaan swasta. Tapi saya bangga, karena bisa punya karya sendiri,” ujar Indah.

Ia aktif merajut setiap hari, selama 5–7 jam. Selain menjaga produktivitas, kegiatan ini juga menjadi terapi untuk mengasah daya ingat dan motorik halus di usianya yang tak lagi muda.

“Kadang saya lupa apa yang mau diomongin. Tapi kalau merajut, saya merasa lebih fokus dan ingat banyak hal,” tuturnya.

Keseriusannya berbuah manis. Tahun 2023 dan 2025, Indah lolos kurasi Brilianpreneur—pameran UMKM bergengsi besutan BRI. Di sana, ia tidak hanya tampil, tapi juga membukukan transaksi ekspor.

“Saya kirim 200 tas ke Dubai,” ucapnya bangga.

Indah juga sering diminta jadi narasumber pelatihan rajut di berbagai daerah. Ia tidak segan membagikan ilmunya terutama bagi tetangga sekitar, selama mereka benar-benar niat untuk belajar.

“Kalau serius, saya kasih gratis. Tapi harus komitmen. Karena kalau setengah-setengah, hasilnya tidak bagus,” tegasnya.

Di balik semua karyanya, tersimpan satu kekhawatiran besar. Indah cemas bahwa seni rajut bisa punah jika tidak dikenalkan sejak dini pada anak-anak muda.

“Sekarang banyak anak muda maunya serba-instan. Kalau tidak diperkenalkan lewat cara yang mereka suka, rajut bisa hilang ditelan zaman,” katanya.

Untuk itulah ia menghadirkan tokoh-tokoh anime dan BTS dalam bentuk rajutan. Bukan semata menjual, tapi mengundang ketertarikan awal mereka terhadap dunia kerajinan tangan.

“Begitu mereka suka gantungannya, saya ajak ngobrol soal rajut. Beberapa malah jadi tertarik belajar bikin sendiri,” ujarnya.

Indah dijadwalkan mengikuti Pameran dan Rakornas IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) pada 4–6 Mei 2025 di Hotel Royal Kuningan Jakarta. Di sana, ia akan membawa koleksi terbaru karakter BTS dan anime untuk menarik pasar anak muda yang lebih luas.

“Pesertanya ada banyak termasuk dari luar negeri juga. Saya siapkan yang terbaik. Ada karakter baru yang belum pernah saya bawa sebelumnya. Biar makin banyak yang mampir,” tutur dia.

Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati, juga menyampaikan dukungannya terhadap pelaku UMKM seperti Indah Prihatiningsih. Ia menegaskan, Rumah BUMN hadir sebagai ruang kolaborasi dan penguatan kapasitas bagi para pelaku usaha kecil agar terus tumbuh dan berdaya saing.

"Melalui pelatihan, pendampingan, hingga kesempatan mengikuti pameran, kami dorong UMKM seperti Ibu Indah untuk terus mengembangkan usahanya dan menyesuaikan diri dengan tren pasar, termasuk menyasar segmen anak muda," ujar perempuan yang akrab disapa Tia tersebut.

Tia menilai langkah Indah yang menghadirkan karakter anime dan BTS dalam rajutannya sebagai inovasi cerdas untuk merangkul generasi muda. Dengan begitu, seni merajut yang sempat dianggap kuno kini punya wajah baru yang lebih segar dan diminati kalangan muda.

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut