Sudirman Said Soroti Joget Anggota DPR: Tak Etis, Pejabat Publik Harus Jaga Moral

Jawaban terhadap “Shortterm-isme”
Selain mengkritik perilaku pejabat, Sudirman juga membahas fenomena Shortterm-isme, yakni pola pikir jangka pendek dalam pengambilan keputusan. Hal itu menurutnya melahirkan korupsi, eksploitasi hutan, dan kesenjangan ekonomi.
Sebagai jawabannya, ia menawarkan tujuh jurus Longterm-isme, mulai dari penegakan hukum, revolusi pendidikan, hingga menjaga ekologi.
Kembali ke Pancasila
“Penting kembali ke Pancasila sebagai nilai dasar yang mampu menyatukan perbedaan dan memajukan bangsa. Dari sejarah, Pancasila adalah nilai yang memerdekakan kita,” ungkapnya.
Kuliah umum ini menjadi bagian pembukaan semester gasal Program Pascasarjana Studi Pembangunan UKSW. Sudirman berharap mahasiswa bisa menjadi pemimpin masa depan yang menyeimbangkan rasionalitas dan moralitas.
“Kita bertanya, siapa bilang etik tidak penting? Justru moral dan kepatutan itulah yang menjaga agar pejabat publik tetap dipercaya rakyat,” pungkasnya.
Dekan Fakultas Interdisiplin UKSW, Aldi H. Lasso, PhD, menambahkan bahwa pelanggaran etika selalu membawa dampak panjang. Termasuk berbuntut, aksi masyarakat yang menggelar demonstrasi penolakan kenaikan tunjangan anggota DPR, pada hari ini di Jakarta.
“Mengemukakan pendapat pasti boleh, tapi kalau sampai memicu pergerakan sosial yang provokatif hingga berujung kerusuhan, itu masalah serius. Etik harus jadi pagar,” ujarnya.
Editor : Enih Nurhaeni