JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku dirinya diminta bantuan persenjataan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Hal itu terungkap usai dirinya berkomunikasi lewat telepon dengan Zelensky pada Rabu (27/4/2022) lalu.
"Dalam pembicaraan, dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina. Dalam pembicaraan itu dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia," ujar Jokowi dalam keterangan yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/4/2022).
BACA JUGA:
Setelah Bus, Hari Ini Ganjar Lepas 320 Pemudik Kereta Api
Jokowi menolak permintaan tersebut. Jokowi menegaskan bahwa konstitusi Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan terhadap negara lain termasuk Ukraina.
"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan pada negara lain," tegas Jokowi.
BACA JUGA:
Cerita Gadis-Gadis Cilik Jual Es Buah Ramadan: Sempat Sepi Pembeli, Mendadak Dagangan Ludes Diborong
Dalam perbincangan lewat telepon itu, Jokowi hanya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberi bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.
"Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan," katanya.
BACA JUGA:
Mahfud MD Respons Keras Penyebar Hoaks: Kalau Menurut Istilah Agama adalah Pemakan Bangkai!
Selain itu, kata Jokowi, G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia. Saat ini pemulihan ekonomi dunia telah terpengaruh dua hal besar yakni pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.
"Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan per telepon kemarin saya mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20," kata Jokowi.
BACA JUGA:
Teknik Tempur Mematikan! Pasukan Elite Kostrad Mahir Gunakan Sumpit Dayak
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto