Kakek 69 Tahun Nikahi Janda Kembang 19 Tahun, Benih Cinta Muncul di Sawah

BONE – Viral di media sosial seorang kakek 69 tahun di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan menikahi janda kembang 19 tahun. Jarak usia yang begitu jauh tidak menyurutkan niat suci sang kakek untuk meminang wanita pujaan hatinya.

Kakek tersebut bernama Andi Linge, warga Desa Sanrego, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dia menikahi Ira seorang janda yang baru berumur 19 tahun.

BACA JUGA:

Pertemuan Tiga Ketum Kode Keras Koalisi Golkar, PAN, PPP di Pilpres 2024

Pernikahan beda usia ini pun viral setelah salah seorang warganet mengunggah proses ijab kabul ke media sosial.

Awal pertemuan keduanya adalah saat Andi Linge yang memiliki sawah yang cukup luas dan dikenal sebagai tuan tanah, mempekerjakan sejumlah orang untuk memanen padi.

BACA JUGA:

Golkar, PAN, PPP Koalisi Pilpres 2024, Zulhas: Kita Akhiri Pengalaman Sengketa Kemarin

Sementara Ira menjadi buruh tani jika musim panen padi tiba. Ira kemudian bekerja di sawah milik Andi Linge sehingga membuat keduanya sering bertemu. Di situlah tumbuh benih-benih cinta yang membuat Andi meminang Ira.

Proses ijab kabul pun berlangsung pada 9 Mei 2022. Jika pada kasus sebelumnya mahar yang diberikan bernilai fantastis, namun tidak dengan pernikahan Andi-Ira. Maharnya tidak terlalu banyak yakni sekira Rp10 juta, namun keduanya terlihat bahagia.

BACA JUGA:

Golkar, PAN, dan PPP Koalisi di Pilpres 2024, Airlangga Hartarto: Bertiga Bersatu

Seperti yang terlihat di unggahan di medsos saat proses ijab kabul. Sang kakek terlihat sangat senang dan tertawa saat proses ijab kabul telah selesai. Dia diminta duduk berdampingan dengan sang pujaan hatinya.

Sementara mempelai wanita hanya terlihat tersipu dan tertunduk malu. Terlebih ketika mendengar keluarga yang hadir memintanya mencium tangan suaminya.

Kepala Desa Sanrego Andi Malla membenarkan ada warganya yang menikah di usia 60 tahun lebih. Sang kakek sudah lama ditinggal meninggal istrinya.

BACA JUGA:

Mama Muda Bunuh Anak Kandung Diancam Penjara 15 Tahun

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto