Beda Politik, Ganjar Pranowo Sebut Mbah Dimyati Tetap Berikan Petuah Adem

Momen Ganjar dan Mbah Dimyati
Salah satu hal yang diingat Ganjar adalah saat bersilaturahmi ke rumah Mbah Dim. Saat itu ia bersama Mbah Dim berbicara banyak hal tanpa ada jarak meskipun dalam beberapa even politik keduanya tidak selalu sama.
"Saya pernah sowan ke sini waktu itu, ngobrol banyak, beliau berikan petuah-petuah kepada saya dan yang menarik karena beberapa even politik yang kita tidak selalu sama. Tapi betapa dari sisi hati itu saya merasa sebagai anak tidak ada sedikit pun jarak dalam posisi yang berbeda-beda. Selalu memberikan kesejukan kepada semuanya. Petuah-petuah beliau itu selalu membuat adem, menyenangkan," kenang Ganjar.
BACA JUGA:
Ridwan Kamil Ikhlas Hadapi Takdir Eril, Keluarga: Sudah Konsultasi dengan Ulama
Setelah melayat di rumah duka, Ganjar beserta para tokoh seperti Gus Yusuf, Muhaimin Iskandar, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah ikut menyalatkan jenazah Dimyati Rois di Masjid Al Muttaqin, Kaliwungu, Kendal. Salat jenazah diselenggarakan usai Salat Jumat dan diikuti oleh seluruh santri dan masyarakat sekitar.
Untuk diketahui, KH Dimyati Rois atau Kiai Dimyati adalah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Mbah Dim, sapaan akrabnya, lahir di Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945. Beliau menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Sebelum itu, KH Dimyati Rois atau Kiai Dimyati juga ngangsu kaweruh di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun.
BACA JUGA:
Ridwan Kamil Turun Langsung dalam Pencarian Eril di Swiss
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto