SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID — Polisi berhasil membongkar cara kerja kelompok anarko yang diduga kuat menjadi dalang kerusuhan dalam aksi demo May Day di Semarang. Kelompok ini ternyata membentuk grup WhatsApp sebagai alat koordinasi dan menyusun strategi sebelum turun ke jalan, termasuk menetapkan ciri khas mereka: berpakaian serba hitam.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M. Syahduddi menyebut, dari hasil penyelidikan, pihaknya menemukan grup WA yang digunakan untuk mengatur langkah aksi anarkis saat perayaan Hari Buruh Internasional pada Kamis (1/5/2025).
"Ada enam orang yang kita tetapkan sebagai tersangka. Mereka memiliki peran berbeda-beda dalam aksi rusuh, mulai dari yang menyusun rencana dengan atribut serba hitam hingga yang melempar petugas dan merusak fasilitas umum," ungkap Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Sabtu (4/5/2025).
Polisi memastikan bahwa keenam orang yang kini menjadi tersangka adalah anggota dari kelompok anarko. Mereka menggunakan grup WA khusus yang di dalamnya juga mengatur soal strategi menyerang petugas, merusak fasilitas, hingga memprovokasi massa.
“Grup WhatsApp yang mereka buat jelas bertuliskan anarko. Ini menjadi salah satu alat bukti kuat bahwa aksi rusuh mereka sudah direncanakan. Termasuk penggunaan pakaian hitam sebagai identitas kelompok saat turun ke jalan,” terang Syahduddi.
Pihak kepolisian kini tengah mendalami lebih jauh jaringan anarko yang ada di Semarang. Penyidikan masih berlanjut untuk mencari aktor intelektual yang diduga sebagai otak di balik aksi kekerasan ini.
“Kita pastikan akan terus memburu kelompok ini, termasuk dalang yang mengatur mereka. Kota Semarang harus tetap aman, bebas dari tindakan anarkis,” tegas Syahduddi.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait