Menurut Iwan Kurniawan, General Manager Swiss-Belinn Saripetojo, porter adalah bagian penting dari ekosistem pariwisata. “Mereka adalah kontak pertama wisatawan ketika sampai di kota tujuan. Layanan ramah mereka bisa memengaruhi mood tamu untuk memilih hotel tempat menginap,” jelasnya.
“Banyak porter secara informal memberikan informasi hotel kepada penumpang yang baru pertama kali ke kota ini. Di situlah nilai sosial mereka bekerja,” kata Elwas Suwarno, General Manager Swiss-Belhotel Solo yang diamini Selvian Meriana Theresia, General Manager Zest Hotel Yogyakarta.
Alessandro Migliore, General Manager Swiss-Belboutique Yogyakarta menyebut kegiatan ini bukan hanya simbolis. “Ini pesan bahwa kami menghargai semua elemen dalam industri pariwisata. Tanpa porter, mungkin beberapa tamu tidak akan tahu ke mana harus melangkah,” ujarnya.
Sementara Sekar Ayu Ratri Ningrum dari Swiss-Belexpress Yogyakarta menambahkan, kegiatan yang diberi tajuk "Berbagi Kebahagiaan kepada Porter" ini menjadi momentum penting untuk menyampaikan bahwa profesi porter memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kunjungan tamu hotel.
"Terutama di kota-kota dengan lalu lintas wisatawan tinggi seperti Semarang, Solo, dan Yogyakarta," katanya disambung Denny Jatnika, GM Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta dan I Made Sudana, GM Zest Hotel Parang Raja Solo.
Tak hanya itu, program ini juga menjadi bentuk kepedulian atas beban fisik dan mental para porter yang tiap hari berjibaku di tengah padatnya arus penumpang kereta api. Keringat mereka bukan sekadar kerja fisik, tapi kontribusi terhadap ekonomi lokal.
“Biasanya kami hanya bantu angkut barang. Hari ini kami merasa dihargai sebagai manusia,” ujar salah satu porter.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait