Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menyambut baik pendekatan tersebut. Ia menekankan bahwa pengalengan daging kurban memberi peluang bagi masyarakat di wilayah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) untuk merasakan konsumsi daging, sesuatu yang selama ini tergolong mewah.
“Belum tentu saudara kita di sana merasakan daging. Jadi daging kaleng sangat bermanfaat,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, mengapresiasi program Baznas ini sebagai dukungan nyata untuk penanggulangan stunting dan kemiskinan. Ia menilai pemenuhan gizi, terutama protein, menjadi fondasi penting bagi generasi masa depan.
“Anak-anak kita butuh konsumsi protein yang cukup. Terima kasih atas dukungan Baznas,” kata Sumarno.
Tahun ini menjadi tahun kedua pengolahan daging kurban dilakukan dalam skala besar oleh Baznas Jateng. Program ini diharapkan terus berlanjut sebagai solusi atas tantangan distribusi kurban di masa mendatang, terutama dalam menjangkau masyarakat pelosok secara merata.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
