Kodam Diponegoro Bangun Gereja Rp1,9 Miliar, Mirip Gereja Blenduk Semarang

Taufik Budi
Kodam Diponegoro Bangun Gereja Rp1,9 Miliar, Mirip Gereja Blenduk Semarang (Taufik Budi)

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.IDKodam IV/Diponegoro kini memiliki tempat ibadah baru yang unik: Gereja Oikumene Diponegoro, sebuah gereja mungil yang desainnya terinspirasi dari GPIB Immanuel atau yang lebih dikenal Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang. Bangunan yang dibangun dengan anggaran Rp1,9 miliar ini resmi diresmikan oleh Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si., pada Selasa, 10 Juni 2025.

Dalam acara peresmian yang digelar di kompleks Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Mayjen Deddy menyampaikan rasa syukurnya atas rampungnya pembangunan gereja, sekaligus renovasi Pos Provost dan Gedung Olahraga (GOR) Prajurit Kodam IV/Diponegoro.

“Gereja ini kami harapkan menjadi pusat spiritualitas, kedamaian, dan pelayanan bagi umat serta masyarakat di sekitarnya,” ujar Deddy dalam sambutannya.

Menurutnya, pembangunan gereja yang rampung dalam waktu 14 minggu ini merupakan hasil kolaborasi Kodam IV/Diponegoro bersama masyarakat, mitra kerja, serta donatur lokal. Deddy menambahkan bahwa pemilihan desain yang menyerupai Gereja Blenduk dimaksudkan untuk menghadirkan nuansa sejarah dan estetika dalam arsitektur rumah ibadah tersebut.

“Gereja ini memang dibuat (dengan desain) lebih unik. Biasanya bentuknya kan begitu-begitu saja, kita ingin menampilkan sentuhan seni dan sejarah,” ujarnya kepada awak media.

Simbol Toleransi dan Inklusivitas

Aspers Kasdam IV/Diponegoro, Kolonel Arm Ezra Nathanael, S.Kom., M.M., M.Han., yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pembangunan, menjelaskan bahwa Gereja Oikumene tidak hanya diperuntukkan bagi prajurit TNI dan PNS di lingkungan Kodam IV/Diponegoro, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum.

“Gereja ini merupakan rumah ibadah bersama bagi umat Kristiani dari berbagai denominasi—Protestan, Katolik, Presbyterian, dan lainnya,” jelas Ezra. “Makna kata ‘Oikumene’ adalah persatuan, dan gereja ini kami maksudkan sebagai simbol inklusivitas dan kerukunan.”

Ia juga menyebut bahwa gereja ini diharapkan menjadi tempat doa, ruang silaturahmi umat Kristiani, dan wadah pemersatu di tengah keberagaman yang ada, baik dalam tubuh TNI maupun masyarakat sekitar.

Editor : Enih Nurhaeni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network