Sementara itu, Armin Nugroho, Kepala Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan bahwa pompa air yang dioperasikan mampu membuang air rob hingga 700 liter per detik, namun bahan bakarnya harus dijaga ketersediaannya agar tidak terhenti.
“Ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan dalam menangani bencana di Provinsi Jawa Tengah,” ujar Armin.
Menurut Armin, banjir rob di kawasan Sayung, terutama sekitaran Kali Ngepreh, sangat berdampak pada aktivitas masyarakat. Tanpa bantuan pompa air yang terus bekerja, genangan bisa lebih tinggi dan mengancam keselamatan warga.
“Harapan kami, semoga banjir rob yang melanda Kecamatan Sayung segera surut agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang dan nyaman,” tutup Armin.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait