JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), mengecam pembakaran Alquran di Swedia pada 14 April yang dilakukan politikus Rasmus Paludan. Aksi Paludan itu memicu bentrokan antara umat Islam dan polisi di Kota Linkoping dan Norkoping.
"Indonesia mengecam aksi pembakaran kitab suci Al Qur'an di Swedia oleh Rasmus Paludan, seorang politisi Denmark, di kota Linkoping dan Norkoping," bunyi pernyataan Kemlu RI, Sabtu (16/4/2022). Paludan juga menistakan Alquran dalam aksi serupa pada Jumat (15/4/2022) di Kota Rinkeby dan Örebro, Swedia.
BACA JUGA:
Razia Satpol PP di Kamar Kos, Gadis Seksi Bertato: Ada Apa sih Om?
"Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan terpuji," kata Kemlu.
Selanjutnya, Kedutaan Besar RI di Stockholm mendesak seluruh WNI di Swedia tidak terpancing dengan aksi Paludan.
"KBRI Stockholm telah meminta seluruh WNI dan diaspora Indonesia di Swedia untuk tidak terpancing dan menghindari perbuatan yang berpotensi dapat melanggar hukum dan peraturan di Swedia."
BACA JUGA:
Threesome 2 Wanita Dewasa dan Pria Belia Digerebek, Asyik Saling Tindih di Ranjang
Bentrokan juga terjadi di Malmo, Sabtu (16/4/2022). Ironisnya, meski mendapat kecaman dan tentangan, Paludan masih leluasa mengulangi aksinya di kota tersebut memicu bentrokan susulan massa demonstran dengan polisi. Massa yang marah membakar dan merusak kendaraan di jalanan.
Seperti diberitakan, kerusuhan pecah di Linkoping dipicu demonstrasi pembakaran Alquran oleh politikus anti-Islam tersebut. Kerusuhan antara umat Islam setempat dengan polisi sudah pecah sebelum Paludan melakukan aksinya. Massa meluapkan kemarahan terhadap polisi yang memberikan izin kepada Paludan melakukan aksi penistaannya dengan merusak dan membakar mobil-mobil patroli.
BACA JUGA:
Israel Ingin Rebut Sebagian Masjid Al Aqsa, Warga Palestina Pasang Badan Korbankan Nyawa
“Saya tidak melihat mobil polisi yang tidak rusak," kata seorang saksi mata, kepada surat kabar Aftonbladet.
Kerusuhan juga menyebar ke Norrkoping melibatkan ratusan orang, membuat situasi sempat mencekam. Polisi menangkap dua orang atas tuduhan melakukan perusakan dan kekerasan serta empat lainnya atas tuduhan berperilaku tidak tertib.
BACA JUGA:
Jokowi Sampaikan Pesan Damai Paskah, Begini Respons Netizen +62
BACA JUGA:
Pesawat Garuda Dibajak Teroris, Begini Detik-Detik Pasukan Kopassus Selamatkan 53 Penumpang
Menteri Kehakiman Swedia Morgan Johansson dalam cuitannya mengecam kerusuhan tersebut serta Paludan. Menurut Johansson, Paludan sengaja melakukan aksinya untuk memprovokasi kelompok minoritas di Swedia. Ini bisa dilihat dari tempat dia membakar Alquran yakni di kota-kota dengan populasi Muslim yang relatif banyak.
“Ada pun provokator ekstremis sayap kanan, reaksi seperti inilah yang ingin dia lihat. Tujuannya untuk menghasut orang satu sama lain. Saya mendesak semua kekuatan kebaikan untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi. Pemerintah terus mengikuti perkembangan," ujarnya.
BACA JUGA:
Bulan Ramadan, PSK Online Tetap ‘Jualan’ via Aplikasi
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait