get app
inews
Aa Text
Read Next : OJK Dorong Akses Kredit untuk Pembiayaan Pertanian di Lumbung Pangan Nasional

Ganjar-Mahfud Luncurkan Program Hapus Kredit Macet, Begini Tanggapan Nelayan

Jum'at, 05 Januari 2024 | 11:37 WIB
header img
Ganjar-Mahfud Luncurkan Program Hapus Kredit Macet, Begini Tanggapan Nelayan (Ist)

REMBANG, iNewsJoglosemar.id - Program penghapusan kredit macet bagi nelayan yang digagas Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD disambut baik oleh nelayan di Rembang.

Salah satu nelayan Rembang bernama Sardi mengatakan sangat mendukung program tersebut. Terlebih sangat membantu nelayan yang terlilit Kredit Usaha Rakyat (KUR) macet karena terkena musibah.

“Oh oke sekali itu. Sangat membantu nelayan,” kata Sardi saat ditemui di TPI Karanganyar, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

Sardi berkata dirinya mengapresiasi program Ganjar-Mahfud yang berkomitmen ingin mensejahterahkan kelompok nelayan. Kemudian juga melepaskan para nelayan dari jeratan hutang ke negara.

Karena itulah, Sardi menyatakan dirinya bersama beberapa nelayan di Rembang sangat antusias menunggu program penghapusan kredit bagi nelayan direalisasikan.

“Tentu terbantu sekali dengan program ini,” imbuh Sardi.

Sementara itu, Ganjar mengatakan dirinya bersama dengan pasangannya Mahfud MD berkomitmen mensejahterahkan kelompok nelayan. Untuk itulah, program penghapusan kredit macet bagi nelayan diluncurkan olehnya. 

“Kalau ada persoalan yang cukup serius karena permasalahan teknis pekerjaannya maka rasanya mereka mesti dibantu,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, jumlah kredit macet bagi para nelayan jumlahnya mencapai Rp 129 miliar. Kebanyakan tunggakan kredit terjadi karena beberapa hal, di antaranya persoalan teknis pekerjaan dan penyebaran Covid-19.

“Maka kalau kita lihat kondisi-kondisi secara teknikal seperti itu menjadi problem, maka kita akan hapuskan kreditnya yang macet itu dan mudah-mudahan ini akan membantu mereka untuk bisa bangkit lagi,” jelas Ganjar. 

Disebutkan Ganjar, ada hal lain yang membuat nelayan tidak mampu mencicil pinjaman. Misalnya pola jual-beli di TPI dan hasil penjualan ikan diterima nelayan setelah satu bulan.

“Pola-pola ketika jual beli di pelelangan ikan. Ternyata mundurnya sampe sebulan. Maka rasa-rasanya itu butuh akses permodalan untuk ketika mereka melepas ikannya, bisa langsung dibeli. Ini masalah dari nelayan di Rembang,” tutup Ganjar. 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut