Agen BRILink di pesisir juga dinilai telah memahami karakter dan budaya masyarakat setempat. Meski cara promosi hanya memanfaatkan cara-cara sederhana, namun cukup efektif dan langsung diketahui masyarakat.
“Seringkali sarana komunikasi melalui WhatsApp teman-teman agen BRILink itu sekaligus untuk melakukan promosi. Mereka pasang status WA untuk mempromosikan transaksi atau pembukaan toko yang baru buka," terangnya.
"Cara tersebut mungkin tidak terjadi di perkotaan, mungkin belum seaktif di pesisir. Hal ini yang menyebabkan masyarakat kota kadang lupa akan layanan BRILink," tambah Trias.
Gencarnya promosi BRILink di kawasan pinggiran kota cukup berdampak pada kunjungan ke kantor cabang atau unit BRI. "Dulu orang lebih memilih ke bank, namun sekarang mereka lebih memilih ke agen BRILink karena lebih praktis. Mereka bisa datang dengan santai tanpa perlu khawatir tentang penampilan," lugasnya.
Di kota Semarang, jaringan agen BRILink sudah menjamur, bahkan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Keberadaannya di setiap kelurahan memberikan kemudahan akses perbankan bagi masyarakat yang jaraknya terlalu jauh dari unit BRI.
"Transaksi di agen BRILink tidak hanya cepat, tapi juga mudah dijangkau. Misalnya, di Kelurahan Bangetayu Kulon, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari unit BRI, terdapat satu agen BRILink. Ini untuk memastikan bahwa setiap area tercakup dengan baik, tanpa terlalu dekat satu sama lain agar kompetisi tetap sehat," jelas Pemimpin Cabang BRI Semarang Pattimura, Erwin Nur Himawan.
Total ada sekira 1.400 agen BRILink dari Cabang BRI Semarang Pattimura, dengan sekira 670 agen yang aktif bertransaksi. Untuk menjadi agen, syaratnya cukup sederhana, meliputi KTP, rekening BRI, aplikasi BRImo, serta surat keterangan atau izin usaha yang diterbitkan pihak berwenang.
"Keuntungan utama menjadi agen BRILink adalah tambahan pemasukan, dengan pembagian fee 50-50 antara agen dan Bank BRI. Selain itu, kerja sama yang erat dengan Bank BRI memungkinkan agen untuk menyediakan berbagai layanan perbankan seperti pinjaman, pembuatan buku tabungan, pendaftaran asuransi, dan lainnya," tambah Erwin.
Editor : Enih Nurhaeni