Tradisi Pengambilan Air Suci dalam Balutan Adat Gagrak Semarang di Sendang Kali Rembes

Ia menjelaskan, dari 16 desa yang ada di Kecamatan Bringin, masing-masing desa mengambil air suci dari sendang di wilayah mereka. Setiap desa membawa satu kendi air yang kemudian dikumpulkan di kantor kecamatan sebelum dibawa ke Kabupaten Semarang untuk upacara jamasan pusaka.
“Sebelum pengambilan air suci, kami juga melaksanakan tradisi bersih-bersih fasilitas umum, termasuk membersihkan sendang di desa masing-masing. Ini menjadi bentuk rasa syukur sekaligus upaya melestarikan lingkungan,” tambah Masyhudi.
Prosesi dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah itu, air suci diambil dari sendang dan dimasukkan ke dalam kendi yang dibungkus kain mori putih serta dikelilingi bunga kenanga. Kendi tersebut kemudian dibawa dengan penuh kehormatan.
Sebagai penutup prosesi, rombongan melepaskan burung dara ke alam bebas. Aksi ini melambangkan doa dan harapan agar kedamaian dan kesejahteraan senantiasa menyertai masyarakat Kabupaten Semarang.
Editor : Enih Nurhaeni