Inovasi UNDIP: Ikan Tetap Segar Seminggu di Laut, Nelayan Tak Perlu Segera Pulang

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Guru Besar Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Dr. Drs. Muhammad Nur, DEA, menciptakan alat pengawet ikan berbasis teknologi ozon yang kini mulai diterapkan di kapal-kapal nelayan Indonesia. Temuan ini dinamakan BOX O’FISH (Box Storage Ozone for Fish), yakni sistem penyimpanan ikan yang menggunakan plasma ozon untuk menjaga kesegaran lebih lama tanpa menimbulkan residu berbahaya.
Dengan teknologi ini, ikan hasil tangkapan nelayan dapat tetap segar hingga lebih dari tujuh hari, jauh lebih lama dibandingkan penggunaan es batu biasa (slurry ice) yang hanya mampu mempertahankan kesegaran selama tiga hari.
“Selama ini, nelayan kita terpaksa berlabuh lebih awal karena khawatir hasil tangkapannya membusuk. Teknologi ini menjadi solusi agar ikan tetap segar lebih lama, sehingga nelayan bisa lebih lama melaut dan meningkatkan volume serta nilai jual tangkapannya,” jelas Prof. M. Nur.
Plasma ozon yang digunakan dalam teknologi ini bersifat ramah lingkungan karena hanya bertahan selama 40 menit di dalam air dan kemudian terurai menjadi oksigen. Tidak ada residu kimia yang tertinggal, menjadikan metode ini aman bagi kesehatan dan lingkungan.
BOX O’FISH telah disesuaikan untuk kebutuhan berbagai skala. Alat ini dapat digunakan dalam box penyimpanan kecil di kapal, maupun dalam cold storage dan kontainer besar di darat, memungkinkan fleksibilitas pemanfaatan bagi pelaku perikanan dari berbagai skala usaha.
Penerapan teknologi ini juga ditopang oleh dukungan sistem Vessel Monitoring System (VMS) dan bantuan logistik lainnya seperti coolbox, drum solar, hingga keranjang ikan, hasil kolaborasi berbagai pihak yang ingin meningkatkan efisiensi distribusi hasil tangkapan.
Editor : Enih Nurhaeni