Titik Terendah yang Mengubah Arah

Teladan Agen Nasional
Kepala Departemen Business Support Kanwil XI Semarang, Tyas Ari Hidayat, menyebut, sosok Amirulloh Mohammad Ali adalah contoh nyata agen Pegadaian yang tumbuh dari bawah dengan semangat luar biasa. “Mas Amir kami lihat sebagai agen inspiratif yang bisa jadi teladan. Kunci suksesnya ada pada kombinasi antara kerja keras pribadi dan dukungan sistem yang kami siapkan,” ujarnya.
Tyas menjelaskan, keberhasilan agen Pegadaian didukung beberapa faktor yang membentuknya. Pertama, komunikasi intens antara tim outlet dan agen yang membuat koordinasi berjalan mulus setiap saat. Kedua, Pegadaian memberikan dukungan penuh terhadap kebutuhan keagenan, sehingga dapat fokus melayani nasabah. Selain itu, ia selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan di cabang induk Tugu Kulon, memperluas jejaring sekaligus meningkatkan kepercayaan diri.
“Strateginya juga unik. Beliau membuka outlet sampai malam hari, menjangkau nasabah yang sibuk di siang hari. Ditambah outletnya aktif di Google Maps, membuat masyarakat Yogyakarta mudah menemukan layanan Pegadaian lewat beliau,” tambah Tyas.
Tyas menegaskan bahwa pola pembinaan Pegadaian dilakukan secara konsisten dan berjenjang. Setiap agen, termasuk Amir, mendapatkan pendampingan ketat dari tim cabang dan area, sehingga setiap kendala bisa diselesaikan dengan cepat.
Pegadaian juga memberikan dukungan komprehensif, mulai dari branding, materi promosi, hingga tools penjualan digital agar agen bisa lebih mudah menjangkau nasabah. Selain itu, Amir juga aktif mengikuti pelatihan bersama agen lain. Forum seperti ini menjadi ruang untuk memperbarui wawasan produk dan berbagi pengalaman.
“Dengan pola pembinaan seperti ini, Mas Amir bisa makin percaya diri mengembangkan jaringan dan memperluas layanan ke masyarakat,” ujar Tyas.
Pegadaian menerapkan sistem pembinaan serupa kepada seluruh agen di berbagai daerah. Bentuk pembinaan dilakukan melalui beragam kegiatan seperti Gathering Agen, Sales Leadership Keagenan, dan forum sharing antaragen.
Selain itu, tim keagenan juga rutin melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk memastikan kualitas layanan tetap terjaga. “Dengan pola ini, setiap agen memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berprestasi, tidak peduli di mana mereka berada,” jelas Tyas.
Untuk menjaga konsistensi layanan, Pegadaian menerapkan sistem monitoring digital yang melacak seluruh transaksi setiap agen secara real-time. Evaluasi tidak berhenti di angka, tetapi juga dilakukan melalui supervisi lapangan rutin.
“Pendekatan ini memastikan agen-agen kami tetap menjaga standar pelayanan yang tinggi dan kredibilitas lembaga tetap terjaga,” ujar Tyas.
Editor : Enih Nurhaeni