get app
inews
Aa Text
Read Next : UMKM Jogja Saatnya Naik Kelas, Difasilitasi Pelatihan hingga Digitalisasi Pasar

Titik Terendah yang Mengubah Arah

Selasa, 14 Oktober 2025 | 10:28 WIB
header img
Titik Terendah yang Mengubah Arah. Foto: Ist

Ribuan Agen di Jateng-DIY

Hingga 2025, jumlah agen Pegadaian di wilayah Kanwil Jateng-DIY telah mencapai 15.276 agen, sedangkan secara nasional jumlahnya menembus lebih dari 260 ribu agen. Pegadaian menargetkan pertumbuhan 130% dalam beberapa tahun ke depan, terutama untuk memperluas jangkauan ke wilayah blank spot—daerah yang belum memiliki akses layanan keuangan formal.

“Target ini bagian dari komitmen kami memperkuat inklusi keuangan dan memastikan masyarakat di semua lapisan bisa mengakses layanan Pegadaian dengan mudah,” kata Tyas.

Pegadaian juga memberikan beragam bentuk apresiasi kepada agen berprestasi seperti Amir. Setiap agen dinilai melalui sistem leveling, di mana semakin tinggi levelnya, semakin besar pula benefit yang diterima. Ada pula reward tambahan fee, serta program apresiasi khusus seperti perjalanan ke luar negeri dan reward Umrah bagi agen terbaik nasional.

“Tahun 2024 kami mengadakan Gathering Agen Nasional di Surabaya yang diikuti 50 agen terbaik se-Indonesia. Mas Amir bahkan masuk nominasi di ajang bergengsi ini, dan di 2025 beliau dikunjungi langsung oleh seluruh tim Sales Channel dari berbagai wilayah,” ungkap Tyas.

Untuk memperluas jangkauan layanan, Pegadaian menjalankan strategi ekspansi berbasis data. Tahap pertama dilakukan mapping wilayah blank spot, diikuti program “Agen Get Agen”, di mana agen yang sudah aktif dapat merekomendasikan calon agen baru. Selain itu, kolaborasi dijalin dengan tokoh masyarakat, UMKM, dan koperasi, agar ekosistem keuangan mikro semakin hidup.

“Strateginya dua arah: offline dan online. Offline lewat kemitraan langsung di lapangan, sedangkan online lewat digitalisasi sistem agar masyarakat bisa mengakses layanan Pegadaian lebih cepat dan praktis,” tutur Tyas.

Program Agen Pegadaian kini bukan sekadar layanan transaksi keuangan, tetapi strategi jitu untuk mendorong literasi finansial hingga pelosok negeri. Menurut Dr. Yanuar Rachmansyah, pakar ekonomi dari STIE Bank BPD Jateng, kehadiran Agen Pegadaian di luar kantor resmi ibarat membawa “ATM dan kelas finansial” langsung ke halaman masyarakat.

“Mereka jadi punya akses mudah untuk mulai menabung emas tanpa perlu ribet ke kantor cabang,” ujarnya. Dampaknya terasa nyata — masyarakat yang semula takut berhubungan dengan lembaga formal kini mulai melek finansial dan percaya diri menabung.

Yanuar menilai, kehadiran Agen Pegadaian di daerah-daerah adalah bentuk nyata inklusi keuangan. Di banyak wilayah yang jauh dari bank dan minim akses internet, berbagai layanan dari Pegadaian menjadi jembatan keuangan (financial bridge) bagi warga.

“Produk emas itu mudah dimengerti dan dipercaya, karena emas adalah mata uang universal yang nilainya diakui di mana saja,” katanya. Strategi ini membuat masyarakat yang sebelumnya terisolasi bisa ikut terhubung dalam sistem keuangan nasional tanpa merasa takut atau rumit.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan nasional mencapai 66,46 persen, sementara inklusi keuangan naik menjadi 80,51 persen. Angka ini meningkat dibandingkan hasil survei tahun 2024 yang mencatat literasi 65,43 persen dan inklusi 75,02 persen.

Survei yang dilakukan di 34 provinsi dan 120 kota/kabupaten dengan melibatkan 10.800 responden pada 22 Januari sampai 11 Februari 2025 itu menggambarkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap manfaat layanan keuangan formal. Namun, di daerah pedesaan, indeks literasi dan inklusi masih lebih rendah, masing-masing 59,6 persen dan 75,7 persen, menunjukkan masih perlunya optimalisasi peran agen-agen keuangan akar rumput.

Program seperti Agen Pegadaian, nabung emas digital, dan kelas literasi keuangan sekolah menjadi ujung tombak peningkatan pemahaman finansial di lapisan masyarakat bawah. “Program agen Pegadaian ini adalah gerbong utama dalam meningkatkan literasi keuangan Indonesia. Arah kebijakan sudah tepat, tinggal diperluas jangkauannya dan diperkuat kolaborasinya agar manfaatnya benar-benar dirasakan hingga ke akar rumput.”

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut