Bantu Korban Bencana, Undip Kirim Mesin Penjernih Air untuk 5.000 Orang per Hari di Sumatera
Adapun mesin berkapasitas kecil memiliki kemampuan mengolah air sekitar 2–5 meter kubik per hari atau 2.000–5.000 liter, sehingga dapat melayani sekitar 250 orang per hari. Mesin kecil ini dirancang untuk menjangkau wilayah terpencil dengan keterbatasan akses distribusi serta dapat ditempatkan di posko pengungsian.
“Mesin ini mengolah air keruh akibat banjir menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk kebutuhan sanitasi. Ke depan, sistem ini akan kami kembangkan agar mampu menghasilkan air siap minum,” jelas Prof. Nyoman.
Untuk operasional di lapangan, Undip bekerja sama dengan Politeknik Negeri Padang yang membantu menentukan lokasi penempatan mesin serta mendukung distribusi air bersih. Air hasil olahan akan disalurkan kepada masyarakat menggunakan mobil tangki air.
Pengiriman mesin penjernih air ini didukung melalui pendanaan internal Undip serta skema pengabdian masyarakat kebencanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek). Pada tahap awal, satu unit mesin dikirim langsung ke Padang melalui jalur darat. Sementara tiga unit lainnya masih dalam proses penyelesaian dan direncanakan menyusul ke berbagai wilayah terdampak, termasuk Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara.
Sebelumnya, Undip juga telah mengirimkan dua gelombang tim relawan pada 2 dan 10 Desember 2025. Tim tersebut terdiri dari tenaga medis, dokter, paramedis, psikolog, serta tim trauma healing yang berkolaborasi dengan Ikatan Alumni (IKA) Undip. IKA Medica Fakultas Kedokteran Undip turut mengirimkan relawan ahli medis dan bedah.
Editor : Enih Nurhaeni