Ketua rombongan, Paulus Candra Santoso, mengungkapkan bahwa jalinan silaturahmi ini bisa terus terbangun karena komitmen dari semua alumni. Meskipun mereka berjarak jauh dan berada di berbagai kota, teknologi yang berkembang pesat memungkinkan mereka untuk saling berkomunikasi dengan mudah melalui aplikasi grup percakapan.
"Jadi di sini kita semua sama saling kompak dan akrab. Tidak ada yang namanya kaya dan miskin," lugas Candra.
Reuni ini semakin istimewa karena dihadiri oleh empat guru yang pernah mengajar mereka. Bahkan salah satu guru yang kini tinggal di Sydney, Australia, yaitu Ira Pranoto, rela terbang kembali ke Tanah Air demi bertemu mantan anak didiknya sekaligus melepas kangen. Ira Pranoto, yang akrab disapa Bu Fenny oleh murid-muridnya, merasa bangga dan terhormat karena masih dilibatkan dalam kegiatan para alumni. Dia memberikan pesan kepada seluruh alumni agar tetap kompak dan menjaga kerukunan.
"Rasanya saya ini kalau kata orang Jawa 'diuwongke'. Seneng dan bangga karena mereka tetap rukun dan guyub," katanya.
Reuni "Tamba Kangen" ini bukan hanya sebuah pertemuan, tetapi juga pembuktian bahwa ikatan persahabatan yang kuat dan kenangan indah dari masa sekolah dapat tetap terjalin seiring berjalannya waktu.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait