SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Perpusda Jateng), di Jalan Sriwijaya No. 29A, Semarang, mengalami transformasi signifikan yang menjadikannya sebagai tempat yang tidak hanya nyaman, tetapi juga instagramable. Perpusda Jateng hadir dengan fasilitas yang lebih modern, menarik, dan tentu saja mendukung peningkatan literasi di kalangan generasi muda.
Setelah diresmikan pada Senin (4/11/2024), Perpusda Jateng kini lebih dari sekadar tempat untuk membaca buku. Dengan konsep yang lebih terbuka, desain interior yang lebih minimalis namun elegan, serta fasilitas yang semakin lengkap, Perpusda Jateng kini menawarkan suasana yang lebih nyaman bagi pengunjung.
Penambahan ruang baca yang lebih luas, penataan koleksi buku yang lebih rapi, serta fasilitas teknologi seperti wifi dan ruang multimedia menjadikannya tempat yang sangat mendukung bagi para pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Salah satu fitur baru yang menarik perhatian pengunjung adalah jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan gedung utama dengan area parkir. JPO ini tidak hanya berfungsi praktis, tetapi juga menjadi titik foto favorit bagi banyak pengunjung yang ingin mengabadikan momen mereka di Perpusda Jateng. Desainnya yang modern dan instagramable membuat perpustakaan ini semakin populer di kalangan pengunjung muda yang gemar berbagi pengalaman di media sosial.
Rizky Rahmawati, seorang mahasiswa Universitas Semarang, yang merupakan salah satu pengunjung setia Perpusda Jateng, mengungkapkan kesan positifnya. Rizky mengaku lebih sering datang ke Perpusda Jateng untuk mengerjakan tugas kuliah dan mencari referensi buku yang kini sudah semakin up-to-date.
“Fasilitasnya sekarang jauh lebih lengkap dan nyaman. Tidak hanya ruang bacanya yang luas, tetapi ada banyak sudut yang cocok untuk foto-foto. Ruangannya juga lebih terang dan menyenangkan untuk belajar,” ujarnya.
Perubahan desain dan fasilitas ini membuat banyak orang, terutama generasi muda, lebih tertarik untuk datang ke perpustakaan. Ia juga mengungkapkan bahwa perpustakaan ini kini menjadi tempat favoritnya untuk mencari referensi dalam mengerjakan tugas sekolah maupun penelitian.
"Sekarang lebih betah di sini, karena suasananya lebih modern dan nyaman. Ruangannya juga lebih bersih dan rapi. Buku-bukunya lengkap dan mudah ditemukan,” ungkap Azizah, pelajar SMA asal Ungaran Kabupaten Semarang.
Keberadaan tempat-tempat yang instagramable di dalam perpustakaan juga memudahkan para pengunjung untuk menikmati waktu mereka sambil berinteraksi dengan teman atau berbagi pengetahuan. Salah satu sudut yang paling digemari adalah ruang audiovisual yang dilengkapi dengan peralatan multimedia canggih, memungkinkan pengunjung untuk menikmati film dokumenter atau materi pembelajaran visual dengan nyaman.
Simbol Bangsa
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menyampaikan, perpustakaan merupakan simbol dari bangsa, terutama untuk meningkatkan minat atau kegemaran masyarakat dari kalangan sekolah dasar, sekolah menengah, sampai mahasiswa hingga dewasa, untuk membaca.
“Makanya, perpustakaan ini kita tingkatkan dalam hal pembangunan, dan bukunya mengikuti perkembangan zaman, digitalisasi perpustakaan juga mengikuti. Sehingga, kesan ini mengikuti perkembangan zaman dan dibutuhkan mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya,” kata Nana, saat meresmikan Perluasan Pembangunan Gedung Perpustakaan dan JPO.
Dengan demikian, pengunjung perpustakaan akan lebih nyaman dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Sehingga, masyarakat mempunyai kegemaran membaca, dan hal itu akan mampu mewujudkan generasi pada Indonesia Emas.
Apalagi, data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) belum lama ini merilis, tingkat kegemaran membaca (TGM). Masyarakat di Jateng ternyata tercatat sebagai daerah dengan kegemaran membaca tertinggi nomor dua, setelah DIY di tahun 2022.
“Perpustakaan ini kita tingkatkan, baik pembangunannya maupun bukunya, dalam rangka untuk mencerdaskan dan memajukan masyarakat,” jelas Nana.
Layanan Online
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah De Francisco Da Silva Tavares menjelaskan, gedung perpustakaan yang baru saja diresmikan perluasannya oleh Pj Gubernur, saat ini sudah berusia 37 tahun.
Ditambahkan, perluasan Fisik Gedung Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan pembangunan JPO telah selesai dilaksanakan 100 persen, sejak Maret sampai Oktober 2024. Tercatat, pagu alokasi anggaran DAK dari Perpusnas RI untuk perluasan Gedung Perpustakaan sebesar Rp4.499.532.000, dapat terserap untuk tiga proyek dengan total kontrak Rp4.498.998.103 atau sebesar 99, 98%, dan anggaran APBD Provinsi Jateng total Rp1.845.000.000, termanfaatkan untuk proyek JPO, interior dan mebel sebesar Rp1.716.616.520, atau terserap 85%.
“Jadi, luasannya bertambah 1.175 meter persegi atau bertambah dari kondisi gedung yang sudah ada, gedung di belakang ada 3 ribu meter persegi, sehingga total saat ini 4.175 meter persegi itu dari DAK dari Perpusnas,” kata Fransisco.
Menurutnya, tingkat kunjungan sampai setahun bisa sampai 7 ribu-10 ribu orang per tahun. Setiap hari bisa seratusan orang berkunjung. Dengan adanya perbaikan, harapannya ada peningkatan kunjungan baik langsung maupun online.
“Karena online, kita ada aplikasi kunjungan online yaitu IJateng. Dengan kunjungan remaja, anak-anak, dan orang tua,” ujarnya.
Adapun untuk penambahan ruang audiovisual dilakukan agar ruang kian representatif untuk memutarkan film, terutama dokumenter. Salah satunya, film dokumenter perjalanan gubernur Jawa Tengah sejak dulu sampai sekarang. Ada pula, JPO yang fungsinya untuk memudahkan pengunjung.
Pustakawan Ahli Madya sekaligus Ketua Kelompok Penerbitan Perpusnas RI, Edi Wiyono menyampaikan, pihaknya terus mempercepat akselerasi pemanfaatan layanan perpustakaan yang ada di daerah.
“Jateng tahun 2024 ada enam locus untuk DAK. Kalau gedung yaitu ada dua. Satu, pembangunan di Banjarnegara, serta Perpustakaan Provinsi Jateng, yaitu hanya perluasan saja. Tapi ada menu DAK seperti perabot, TIK, dan bahan pustaka. Semuanya ada tujuh perpustakaan yang kita intervensi untuk bantuan DAK,” terangnya.
Lebih Modern
Seorang pegiat literasi digital, Nuraini, menyambut baik transformasi yang dilakukan Perpusda Jateng. Ia mengatakan bahwa perpustakaan yang kini lebih modern dan terintegrasi dengan teknologi akan membantu meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat.
“Perpustakaan harus dapat mengikuti perkembangan zaman, dan Perpusda Jateng sudah melakukannya dengan baik. Kehadiran fasilitas digital dan aplikasi untuk mempermudah pengunjung adalah langkah yang sangat tepat,” ujar Nuraini.
Sebagai pegiat literasi digital, Nurhaeni juga menekankan bahwa penting bagi masyarakat untuk mengakses informasi melalui perpustakaan digital dan berbagai platform lainnya. “Perpustakaan kini tidak hanya tentang buku fisik, tetapi juga tentang buku digital, e-book, dan konten multimedia. Dengan fasilitas seperti ini, Perpusda Jateng bisa menjadi pusat informasi yang lebih relevan bagi generasi muda yang sangat bergantung pada teknologi,” tambahnya.
Nurhaeni percaya bahwa perubahan ini akan mendorong lebih banyak orang untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. "Dengan adanya fasilitas yang lengkap dan akses yang mudah, generasi muda di Jateng dapat lebih terlibat dalam literasi digital, yang sangat penting di era informasi saat ini," tuturnya.
Selain fasilitas baru, Perpusda Jateng juga menyajikan berbagai program menarik untuk menarik minat baca masyarakat. Salah satunya adalah layanan Perpustakaan Keliling, yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan akses ke berbagai buku dan informasi di lokasi-lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Program ini sangat membantu bagi mereka yang kesulitan untuk datang ke perpustakaan fisik.
Perpustakaan Keliling ini memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah terpencil, untuk meminjam buku dan mendapatkan layanan perpustakaan tanpa harus jauh-jauh datang ke Semarang. Program ini semakin memperkuat peran Perpusda Jateng dalam menyediakan akses literasi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan adanya layanan Keanggotaan, pengunjung juga semakin dimudahkan untuk menjadi anggota dan memanfaatkan layanan perpustakaan. Proses pendaftaran anggota bisa dilakukan secara langsung di lokasi atau secara online melalui website resmi Perpusda Jateng. Setelah mendaftar, anggota dapat mencetak kartu tanda anggota (KTA) yang memudahkan mereka untuk meminjam buku atau mengakses layanan lainnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait