SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Ketua Yuristen Legal Indonesia (YLI) Jawa Tengah, Doni Sahroni, memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah isu penting yang mencuat di wilayah Jawa Tengah sepanjang akhir 2024 dan memasuki tahun 2025. Dalam pernyataannya, YLI mengapresiasi langkah-langkah Polda Jateng, namun juga menyoroti beberapa permasalahan yang membutuhkan penanganan lebih serius, termasuk maraknya tawuran antar geng dan pergantian jabatan Kapolrestabes Semarang.
Organisasi Advokat YLI menyampaikan apresiasi atas kinerja Polda Jawa Tengah sepanjang 2024 yang dipaparkan melalui refleksi tahunan. Doni Sahroni menyebutkan bahwa YLI akan terus mendukung langkah-langkah kepolisian, khususnya Polrestabes Semarang, dalam melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat.
“Kami melihat pencapaian yang telah diraih Polda Jateng selama 2024 patut diapresiasi. YLI mendukung penuh setiap upaya pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah,” ujar Doni.
PR Kepolisian
Namun, YLI juga menyoroti sejumlah isu yang membutuhkan perhatian serius dari Polda Jateng pada 2025.
1. Tawuran Antar-Geng (Kreak)
Tawuran antar geng remaja menjadi tren yang mengkhawatirkan. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Kota Semarang, tetapi juga menyebar ke wilayah lain seperti Kendal dan berbagai kabupaten di Jawa Tengah. “Permasalahan ini serius dan perlu diatasi segera. Tawuran antar geng yang melibatkan remaja harus dihentikan sebelum menimbulkan dampak lebih buruk,” tegas Doni.
2. Perjudian
Meski perjudian di Kota Semarang berhasil ditekan, aktivitas serupa masih marak di berbagai kota/kabupaten lainnya. YLI menilai bahwa masalah ini menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan oleh aparat kepolisian.
3. Kasus Penembakan Siswa SMK
Kasus penembakan siswa SMK bernama Gamma di Semarang menjadi perhatian nasional. Menurut Doni, kepolisian harus menangani kasus ini dengan profesionalisme dan transparansi. “Keadilan harus tercipta, baik untuk korban maupun pelaku. Jangan sampai kasus ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian,” katanya.
Mutasi Kapolrestabes Semarang
Terkait mutasi jabatan Kapolrestabes Semarang, Doni menilai hal tersebut sebagai proses alamiah dalam organisasi Polri. Ia menganggap bahwa pergantian tersebut tidak semata-mata terkait kasus penembakan siswa SMK.
“Pergantian jabatan adalah hal yang wajar untuk penyegaran organisasi. Kapolrestabes sebelumnya sudah menjabat selama empat tahun, jadi ini lebih kepada kebutuhan regenerasi, bukan semata karena kasus tertentu,” ujar Doni.
Harapan YLI untuk 2025
Doni Sahroni menutup dengan harapan agar kepolisian di Jawa Tengah terus meningkatkan profesionalisme dan menjaga kepercayaan masyarakat. “Kami yakin Polda Jateng mampu menghadapi tantangan di tahun 2025. YLI akan selalu mendukung langkah positif untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” pungkasnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait