Harapan Baru
Senada, adalah Suryati (46). Udara pagi dan kabut masih menyelimuti rumahnya di Desa Klimpit, Kecamatan Bancak. Ia mulai menyusuri jalan setapak yang licin dengan hati-hati. Di tangannya, selembar map berisi berkas-berkas yang baginya sangat penting.
Sebelum-sebelumnya, untuk urusan sekecil mengganti faskes, ia harus naik kendaraan bak terbuka hingga ke kota, menempuh perjalanan dua jam lebih menuju Kantor BPJS Kesehatan di Ungaran. Namun hari itu, ia hanya perlu ke Puskesmas Bancak yang letaknya lebih dekat.
BPJS Keliling datang ke desanya. Dan baginya, itu bukan sekadar mobil pelayanan—tapi kabar baik yang turun bersama kabut.
“Saya ingin mengganti lokasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dari Faskes Purwareja Klampok 1 Banjarnegara ke Puskesmas Bancak. Agar lebih dekat dengan rumah,” kata Suryati.
Sebuah mobil putih dengan logo BPJS Kesehatan telah terparkir di halaman Puskesmas. Di dalam mobil itu, tersimpan laptop, printer kecil, hingga genset portabel. Udara pagi bercampur aroma tinta cetakan kartu JKN yang baru keluar dari mesin.
Mobil itu bukan sekadar kendaraan, tapi adalah harapan yang datang dari negara. Namanya Mobile Customer Service, atau disingkat MCS.
MCS adalah wajah baru dari program BPJS Keliling yang selama ini rutin menjangkau wilayah terpencil. Kini, ia tak hanya menyapa lewat puskesmas, tapi juga masuk ke desa, pasar, pabrik, hingga panti jompo.
“Dulu harus naik bus dua kali. Sekarang bisa jalan kaki ke puskesmas. Enggak keluar uang, enggak ninggalin ladang,” katanya sambil tersenyum.
Menurutnya, proses penggantian fasilitas kesehatan melalui BPJS Keliling juga sangat mudah dan cepat. Petugas BPJS yang datang ke desa telah dilengkapi dengan sistem informasi yang terintegrasi, sehingga proses verifikasi data dan perubahan data peserta dapat dilakukan secara real-time.
"Sekarang saya, suami, dan anak saya bisa berobat di Puskesmas Bancak yang dekat dengan rumah saya saat ini," kata Suryati.
Kepala UPTD Puskesmas Bancak, Ganis Hermoko, berharap BPJS Keliling terus berjalan dan dapat memberikan pelayanan administrasi ke daerah-daerah yang sulit untuk menjangkau kantor BPJS Kesehatan terdekat.
“Tidak dipungkiri lagi Program JKN saat ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi seluruh masyarakat di Indonesia yang telah mendapatkan ataupun menggunakannya,” ujar Ganis.
Layanan BPJS Keliling juga dirasakan manfaatnya oleh Sumariyadi (52), warga Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat. Ia pernah dua kali menjalani operasi pemasangan ring jantung dan seluruh biaya ditanggung oleh Program JKN.
“Serangan jantung pertama kali saya rasakan siang saat kegiatan desa, dan langsung dibawa ke IGD RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran. Alhamdulillah, tidak ada tambahan biaya. Pelayanan yang kami dapatkan sangat memuaskan dan tidak dibeda-bedakan dengan pasien lain yang mandiri,” kenangnya.
Tahun berikutnya, ia kembali menjalani operasi serupa di RSUP dr Kariadi Semarang. “Saya sangat bersyukur akan kehadiran program ini karena semua pengobatan saya dijamin oleh BPJS Kesehatan,” ucapnya dengan suara yang terdengar lebih lega.
Kini, ia rutin melakukan kontrol di RS Kusuma Ungaran. “Saya juga sudah terbiasa memanfaatkan fitur antrean online dari Mobile JKN untuk mengurangi waktu tunggu di rumah sakit,” ujarnya, yang saya sambung dengan ucapan doa agar kondisinya semakin sehat.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait