“Omzetnya kini dalam sehari bisa mengumpulkan uang Rp600 ribu hingga Rp1 juta. Jadi dalam sebulan itu sekarang sudah Rp30-an juta. Ini usaha rumahan yang sangat menjanjikan, dengan kondisi hanya mengandalkan online, belum melayani makan di tempat. Karena kita di sini status rumahnya juga masih menumpang,” imbuh dia.
Dia mengatakan, bukan hanya omzet yang bertambah namun juga diikuti investasi peralatan memasak di dapur. Bahkan, kini dia dan istri tak lagi mengulek kacang tanah secara manual, karena telah membuat mesin giling kacang.
“Mesin ini untuk membuat sambal, giling kacang goreng. Karena sekarang ini setiap hari minimal menggiling 5 kilogram, jadi kalau diulek manual akan sangat berat. Mesin ini saya bikin sendiri, modifikasi dari mesin giling gading, saya ubah sedikit. Hasil giling kacangnya juga lembut,” tuturnya.
Seorang konsumen, Nurul Aziah, mengaku cocok dengan ketoprak buatan Sugeng. Guyuran sambal kacang tak terlalu kasar dan telur goreng setengah matang menjadi ciri khas makanan yang diracik Sugeng bersama istri.
“Rasanya enak. Ini sudah dua kali pesan. Sangat cocok. Tadi saya pesan dua porsi langsung habis, dimakan sama keluarga,” kata dia.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto