Aset Nasional! Sahabat-AI Kini Kuasai Bahasa Jawa, Sunda, Bali dan Batak

Ia menambahkan bahwa fitur Sahabat-AI kini tersedia dalam aplikasi GoPay melalui menu “Layanan Favorit Warga” dan situs sahabat-ai.com. Dengan demikian, masyarakat dapat langsung menggunakan layanan berbasis AI dengan bahasa yang akrab di telinga mereka.
Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menekankan pentingnya menghadirkan teknologi yang tidak hanya canggih tetapi juga selaras dengan budaya lokal.
“Sahabat-AI bukan sekadar model, ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia,” tegas Vikram.
Untuk memastikan pemahaman bahasa daerah dilakukan secara akurat, pengembangan Sahabat-AI menggandeng sejumlah institusi pendidikan seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, IPB University, Universitas Udayana, dan Universitas Sumatera Utara.
Universitas-universitas tersebut memberikan kontribusi data linguistik dan konteks budaya lokal yang dibutuhkan dalam pelatihan model bahasa. Tak hanya itu, beberapa organisasi media nasional seperti Kompas, Republika, Tempo, dan Hukumonline turut berperan menyediakan materi pelatihan berbasis teks yang representatif.
Infrastruktur teknis untuk pengembangan dan pelatihan Sahabat-AI disediakan oleh GPU Merdeka dari Lintasarta – AI Factory milik Indosat. Infrastruktur ini beroperasi di dalam negeri sehingga menjamin seluruh proses data dan pelatihan berlangsung di Indonesia, mendukung prinsip kedaulatan data nasional.
Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, menyampaikan dukungannya atas langkah inovatif ini. Ia menilai bahwa dukungan pada bahasa daerah dalam pengembangan AI adalah bentuk nyata dari kemandirian digital bangsa.
“Kedaulatan data bukan hanya masalah teknis, tetapi merupakan masalah kemerdekaan nasional di era digital,” kata Luhut.
Editor : Enih Nurhaeni