get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Siswa Keracunan MBG Meningkat, BPOM Kerahkan Mobil Laboratorium Keliling

Mahasiswa Kesehatan Meretas Peliknya Rawa Pening, Padi Apung Jadi Harapan Baru

Kamis, 04 Desember 2025 | 10:59 WIB
header img
Mahasiswa Kesehatan Meretas Peliknya Rawa Pening, Padi Apung Jadi Harapan Baru. Foto: Taufik Budi

Turunkan Tim Riset

Manager Penjualan Area Jateng II PT Pupuk Indonesia (Persero), Safari Yusuf, menjelaskan bahwa perusahaannya langsung tertarik ketika mahasiswa mengajukan rencana penelitian penanaman padi di wilayah perairan Rawa Pening.

“Kami sangat interest dikarenakan ini adalah inovasi baru di tengah kesulitan dari pemerintah untuk menambah luas lahan tanam,” ujarnya.

Ia menilai pendekatan tersebut memberi peluang pemanfaatan lahan yang sebelumnya kurang produktif. “Di lahan yang kiranya kurang produktif ini bisa untuk produksi tanaman pangan, khususnya padi,” tambahnya.

Menurut Yusuf, pihaknya bersama tim riset turun langsung mengecek lokasi sebelum memberikan dukungan. “Saat itu kami dengan Tim Riset mengecek lokasi dan mengadakan uji sampel tanah untuk mengetahui unsur-unsur apa yang sekiranya cocok nanti, pupuk apa yang cocok untuk di lahan tersebut,” jelasnya.

Setelah hasil uji keluar, Pupuk Indonesia memutuskan memberikan pupuk non-subsidi. “Untuk uji coba ini kami memberikan pupuk non-subsidi yaitu Ponska Plus,” katanya.

Dari hasil awal, pertumbuhan padi dinilai cukup menjanjikan. Namun Yusuf menegaskan perlunya pengujian lanjutan. “Masih ada yang harus diulang pilot project ini, karena kekurangan dan kelebihannya itu harus kami uji kembali agar ke depan nanti sesuai dengan hasil yang diharapkan,” ujarnya.

Ia menyebut produktivitas, dosis pupuk, dan cara perawatan harus benar-benar tepat sebelum proyek diperluas. “Harapan kami apabila nanti dalam proyek ke depan ini hasilnya sudah maksimal, baru kita bermain di lahan yang lebih luas,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan rencana kolaborasi berkelanjutan antara perusahaan, universitas, dan pemerintah daerah. “Kemungkinan nanti kita akan membuat MoU seperti apa ke depan kerjasamanya,” tuturnya.

Ia berharap temuan mahasiswa tidak berhenti pada pilot project. PT Pupuk Indonesia, kata Yusuf, siap bila inovasi ini diperluas ke tempat lain. Sebagai penyalur pupuk subsidi nasional, mereka juga membuka ruang untuk kolaborasi lebih luas.

“Kami sangat mendukung untuk sektor-sektor pertanian ini. Agar hasilnya nanti itu bisa dinikmati oleh masyarakat. Apabila nanti memang harus berkolaborasi di tempat lain, kami sangat mendukung,” tegasnya.

Di sekitar kami, eceng gondok bergoyang pelan di atas air. Burung-burung rawa beterbangan rendah, menandai datangnya sore. Dari kejauhan, perahu lain mulai bergerak pulang, meninggalkan riak-riak kecil di permukaan air.

Langit mulai berwarna jingga. Bayangan gunung Telomoyo dan Merbabu memanjang di permukaan Rawa Pening, seolah menutup hari dengan doa. Saya menatap mahasiswa-mahasiswa itu, keringat menempel di wajah, tangan mereka masih kotor oleh lumpur, tapi senyum tak pernah hilang.

Perahu motor itu menderu pelan saat mereka kembali menuju dermaga. Getaran mesinnya membelah hamparan eceng gondok yang berkilau diterpa cahaya sore. Panen pertama memang telah usai, tetapi perjalanan mereka baru benar-benar dimulai.

Dalam hati saya tahu, apa yang mereka lakukan di sini bukan sekadar penelitian. Ini tentang keberanian anak-anak muda untuk meretas peliknya rawa, menjembatani ilmu dan kearifan lokal, mengubah keterbatasan menjadi sumber harapan swasembada pangan.

 

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut