SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Jemaah umrah dan haji kini memiliki alternatif baru untuk mendapatkan vaksinasi meningitis. Klinik Pratama Diponegoro I, yang berlokasi di Jalan Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, resmi membuka layanan vaksinasi khusus tersebut pada Rabu, 9 Juli 2025.
Klinik ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Diponegoro dalam menghadirkan layanan kesehatan primer yang terjangkau dan mudah diakses masyarakat. Vaksinasi meningitis ditujukan khusus untuk mendukung kebutuhan jemaah sebelum keberangkatan ibadah ke Tanah Suci.
“Jadi pertama dari alurnya, ketika akan berangkat haji atau umrah, jemaah akan diberikan imunisasi meningitis di sini. Ketika nanti pemerintah menambah syarat atau regulasi baru, kami siap menyesuaikan agar pelayanan tetap bisa dilakukan di sini,” ujar Manajer Klinik Pratama Diponegoro I, dr. Akhmad Ismail, M.Si.Med.
Meskipun layanan vaksinasi ini belum tercakup dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Klinik Pratama tetap memberikan dukungan penuh terhadap program kesehatan nasional, termasuk cek kesehatan gratis yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Untuk vaksinasi memang tidak ditanggung BPJS, tapi kita mendukung program pemerintah yang mendorong pemeriksaan kesehatan gratis. Pelayanan kami setara Puskesmas, dan alhamdulillah sekarang sudah punya fasilitas laboratorium dan farmasi sendiri,” tambah dr. Akhmad.
Kerja sama strategis juga dilakukan dengan Biofarma, melalui platform Imunicare. Layanan ini membuat imunisasi dewasa, termasuk vaksin meningitis, bisa diakses dengan harga lebih terjangkau.
Niken Widoretno, Regional Manager Wilayah Jateng-DIY Biofarma, menjelaskan bahwa layanan imunisasi dewasa kini menjadi kebutuhan penting, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan sebelum bepergian.
“Imunisasi bukan hanya untuk anak-anak. Jemaah haji dan umrah juga wajib divaksin meningitis. Klinik Pratama Undip ini akan memberikan layanan tersebut dengan dukungan Biofarma. Apalagi layanan Imunicare harganya lebih terjangkau dibandingkan non-Imunicare,” jelas Niken.
Biofarma, menurut Niken, telah berdiri selama 135 tahun dan mengekspor produk vaksin ke lebih dari 70% negara di dunia. Keandalan dan jangkauan global ini menjadi kekuatan tersendiri dalam mendukung vaksinasi nasional, termasuk melalui kemitraan dengan fasilitas kesehatan seperti Klinik Undip.
Dukungan juga datang dari BPJS Kesehatan. Sari Quratul Ainy, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, menyebutkan bahwa meskipun vaksinasi tidak masuk program JKN, layanan rawat jalan dan laboratorium sederhana di Klinik Pratama tetap bisa dicover melalui skema kapitasi.
“Sekitar lebih dari 20.000 mahasiswa sudah terdaftar sebagai peserta JKN di Klinik Pratama Universitas Diponegoro I. Jadi kalau sakit, bisa langsung ditangani di sini. Bahkan skrining dan uji laboratorium ringan pun bisa dilakukan sesuai dengan program BPJS,” kata Sari.
Menurutnya, Klinik Pratama Undip memiliki fasilitas yang lengkap, termasuk ruang farmasi dan laboratorium, dan sangat potensial untuk memperluas layanan kesehatan ke depan melalui kolaborasi lebih erat dengan BPJS Kesehatan.
Sementara itu, Retno Septiani, Subkoordinator Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Kota Semarang, menilai bahwa pembukaan layanan vaksinasi dewasa di Klinik Pratama sangat membantu pemerataan akses imunisasi non-program.
“Semakin hari kebutuhan vaksinasi di luar program nasional makin meningkat. Dengan adanya layanan vaksinasi dewasa seperti di Klinik Undip ini, maka akan tercipta pemerataan pelayanan vaksinasi untuk masyarakat,” ujar Retno.
Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan layanan kesehatan primer seperti Klinik Pratama bagi mahasiswa yang berasal dari luar daerah. “Klinik ini sangat penting, terutama untuk mahasiswa dari luar kota atau luar pulau. Kalau butuh rawat jalan atau vaksinasi, sudah ada fasilitasnya di sini,” pungkasnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
